Seribu Santri Ikuti Munaqosyah Tahfizh Al-Qur’an Se-Yayasan Al-Muhajirin

Munaqosyah Tahfizh Al-Qur’an Se-Yayasan Al-Muhajirin

SekolahJuara– Yayasan Al-Muhajirin kembali menggelar Munaqosyah Tahfizh Al-Qur’an pada 13–18 Mei 2025, sebuah ikhtiar tahunan untuk menakar sejauh mana para santri menjaga, menguatkan, dan memperindah hafalan Kalamullah.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Tahfizh Lembaga Tahsin & Tahfizh Al-Qur’an (LTTQ) Al-Muhajirin, di bawah komando Direktur LTTQ Dr. H. Cece Nurhikmah, MA dan Ketua Bidang Tahfizh Verawati Sarah, M.Pd.

Sebanyak 1.070 santri dari berbagai jenjang—mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA—terlibat dalam kegiatan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan Al-Muhajirin.

Kegiatan ini adalah salah satu bentuk evaluasi capaian hafalan Al-Qur’an para santri dari kategori 1 juz hingga 30 juz. Setiap unit pendidikan di lingkungan Yayasan Al-Muhajirin, termasuk TK, menjadikan tahfizh sebagai bagian penting dalam membentuk karakter unggul berlandaskan iman dan taqwa.

Munaqosyah Tahfizh Al-Muhajirin menggunakan sistem sambung ayat, sebuah bentuk ujian yang menantang sekaligus mengasah ketelitian dan kekuatan memori santri. Dalam pelaksanaannya, setiap santri akan diuji oleh dua orang penguji yang telah ditunjuk secara khusus oleh LTTQ.

Baca Juga:  Ri’ayah Hilmiaty Santri Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat Raih Juara Monolog Internasional WINACTION 2025

Masing-masing penguji memberikan dua soal sambung ayat yang diambil dari juz yang telah dihafal santri. Kriteria penilaian pun sangat ketat dan menyeluruh: meliputi kelancaran hafalan, penerapan tajwid, fashohah (kejernihan pelafalan), dan nada muyassar (keluwesan lantunan).

“Ini bukan semata soal menghafal banyak ayat, tapi bagaimana santri mampu menjaga kualitas hafalannya dengan baik,” ujar Verawati Sarah, M.Pd.

Santri yang dinyatakan lulus dalam munaqosyah akan melangkah ke fase berikutnya, yakni Haflah Tasyakur Ikhtitam Tahfizh Al-Qur’an, sebagai bentuk syukur atas capaian dan perjuangan menghafal yang luar biasa. Sementara bagi santri yang belum lulus, akan diberi kesempatan untuk remidial satu kali di waktu yang akan diumumkan kemudian.

“Kami ingin memberikan ruang bagi setiap anak untuk terus tumbuh. Yang belum lulus bukan berarti gagal, tapi sedang diuji untuk lebih sabar dan gigih ,” ujar Dr. Cece Nurhikmah, MA.

Baca Juga:  STAI Al-Muhajirin Purwakarta Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang 1 Tahun Akademik 2025-2026, Daftar Sekarang Juga!

Munaqosyah ini bukanlah ajang kompetisi antar-santri. Ia adalah ikhtiar kolektif menjaga amanah ilahiyah, yaitu Al-Qur’an yang telah dititipkan di dalam hati para penuntut ilmu. Setiap tetes keringat dalam proses murojaah (pengulangan hafalan), setiap doa yang dipanjatkan di sepertiga malam, adalah bagian dari proses suci yang tak kasat mata tapi penuh makna.

Selama proses munaqosyah, para santri juga diingatkan untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Sebab keberhasilan hafalan bukan hanya soal daya ingat, tapi juga kekuatan hati yang lurus dan niat yang bersih.

“Ikhtiar hafalan kita kuatkan, jaga kesehatan, dan doa jangan lupa terus dipanjatkan. Karena hanya Allah-lah Dzat yang memudahkan. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.”

Yayasan Al-Muhajirin melalui LTTQ berkomitmen melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tapi juga mampu menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah dunia yang kian kompleks, hadirnya para penghafal Qur’an adalah jawaban atas harapan umat: pemuda-pemudi yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia.

Baca Juga:  Festival Panen Karya Meriahkan SMP–MTs Al-Muhajirin Purwakarta

Semoga semua santri diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan dalam mengikuti munaqosyah tahun ini. Dan semoga kelak, mereka menjadi para penjaga Al-Qur’an yang mampu menyinari dunia dengan akhlak Rasulullah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *