PURWAKARTA— Sebuah kabar membanggakan kembali datang dari lingkungan pendidikan SMA Al-Muhajirin Purwakarta. Dewi Nurafiani, S.Pd., guru Bahasa Jepang, berhasil lolos seleksi ketat untuk mengikuti Japanese-Language Program for Teachers of the Japanese Language yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation.
Program ini akan berlangsung selama tujuh minggu di Jepang, dari tanggal 28 Mei hingga 15 Juli 2025, bertempat di Japan Foundation Japanese-Language Institute, Urawa, Prefektur Saitama, Jepang.
Japanese-Language Program for Teachers of the Japanese Language adalah bagian dari rangkaian pelatihan bergengsi yang dirancang khusus untuk para guru Bahasa Jepang dari seluruh dunia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang para pengajar agar mereka dapat menyampaikan materi pembelajaran secara lebih efektif dan kontekstual.
Berdasarkan panduan resmi The Japan Foundation, program ini fokus pada peningkatan kompetensi bahasa dan pemahaman budaya Jepang.
Para peserta juga akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan, seperti demonstrasi seni Taiko (drum tradisional Jepang), kunjungan ke sekolah-sekolah Jepang, serta kegiatan lapangan lainnya untuk meresapi langsung nilai-nilai kehidupan masyarakat Jepang.
Seleksi program ini sangat kompetitif. Untuk tahun 2024 saja, hanya 34 dari 115 pelamar yang berhasil lolos.
Fakta ini menunjukkan bahwa Ibu Guru Dewi telah melewati proses seleksi yang sangat ketat, yang mencakup penilaian terhadap pengalaman mengajar, kemampuan berbahasa Jepang (dengan minimal Level N4 JLPT atau setara), posisi kerja di institusi pengusul, hingga pengaruh dan kontribusinya dalam pengembangan pembelajaran bahasa terhadap anak didiknya.
Pencapaian ini tentu saja sekaligus cerminan SMA Al-Muhajirin terus bertransformasi menjadi institusi pendidikan yang semakin mendunia.
Sekolah yang dikenal dengan tagline “Sekolah Integrasi Ilmu” ini menggabungkan kurikulum nasional dengan pendalaman ilmu-ilmu keislaman, di mana para santri selain belajar sains, mendalami khazanah keilmuan ulama salaf, serta penguasaan bahasa asing sebagai bekal bersaing di era global.
Sebelumnya, belum lama ini diberitakan, Universitas Hirosaki Jepang mengundang santri putri berprestasi Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, Kampus Pusat.
Raia Annisa Fathah, santri kelas 10 MIPA PRO SMA MA Al-Muhajirin, menerima undangan ekslusif dari Institute of Radiation Emergency Medicine, Universitas Hirosaki, Jepang.
Undangan ini merupakan bagian dari program internasional Open House Studi Kedokteran yang ditujukan bagi pelajar terbaik dari berbagai negara.
Para peserta diperkenalkan pada dunia akademik kedokteran, mengunjungi laboratorium riset, mengenal budaya ilmiah Jepang, serta berdiskusi langsung dengan pelajar dari seluruh penjuru dunia. (*)