Haflah Kubro Tahsin Al-Qur’an ke-10 jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Yayasan Al-Muhajirin

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA didampingi oleh Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., memotong tumpeng untuk para santri di Haflah Kubro Tahsin Al-Qur’an ke-10 jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Yayasan Al-Muhajirin

Purwakarta— Sebanyak 768 santri dari jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Yayasan Al-Muhajirin mengikuti Haflah Kubro Tahsin Al-Qur’an ke-10 yang digelar penuh khidmat di Kampus 2 Al-Muhajirin, Cisereuh, pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Para orang tua, guru, dan tamu undangan hadir dengan penuh haru dan kebanggaan, baik secara langsung maupun daring.

Haflah Kubro ini selain sebagai bentuk penghargaan kepada para santri dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar (tahsin), juga menjadi momentum spiritual bersama untuk meneguhkankecintaan pada Kalamullah.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, membuka acara dengan menyampaikan tausiyah yang menyentuh hati.

Beliau mengingatkan pentingnya memahami dan mengamalkan ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah:

“Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaq…”

“Kewajiban pertama kita terhadap Al-Qur’an adalah bisa membaca. Kalau kalian sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, maka itu adalah nikmat besar. Tapi jika belum, itu menjadi tanggung jawab Bapak sebagai pimpinan di Al-Muhajirin,” ujar Syaikhuna.

Beliau menyampaikan bahwa Al-Qur’an merupakan sumber ketenangan, kesehatan, petunjuk, dan rahmat. “Ingin tenang? Baca Al-Qur’an. Ingin sehat? Baca Al-Qur’an. Ingin hidup kita terarah? Baca Al-Qur’an,” ujarnya.

Baca Juga:  Beckham dan Gustavo Antar Persib Kunci Kemenangan Dramatis atas Bali United 2-1

Maka Haflah Kubro ini, lanjut Syaikhuna, adalah bentuk syukur atas nikmat terbesar—yakni kemampuan membaca Kitab Suci. Bahkan tidak hanya membaca, tetapi juga tahsin, memperindah bacaan.

Syaikhuna mengajak seluruh santri untuk menghias suaranya dalam membaca Al-Qur’an sesuai sabda Nabi: “Zayyinu aswatakum bil Qur’an” — Hiasilah suaramu dengan Al-Qur’an.

Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan empat keutamaan membaca Al-Qur’an. Pertama, memberi ketenangan hati. Kedua, menjaga kesehatan ruhani dan jasmani. Ketiga, menjadi sumber petunjuk hidup. Dan keempat, menghadirkan rahmat Allah.

Beliau juga mengutip ayat dari Surah Yunus:
“Yā ayyuhan-nās, qad jā’atkum mau‘izhah mir rabbikum wa syifā’un limā fis-shudūr, wa hudan wa rahmatul lil-mu’minīn”

“Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit di dada, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang beriman.”

Tausiyah ditutup dengan doa:
“Allahummarhamna bil Qur’an, waj‘alhu lana imāman wa nūran wa hudan wa rahmah…”
“Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al-Qur’an, jadikanlah ia imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi kami…”

Al-Qur’an adalah warisan abadi, sebagaimana firman-Nya:
“Innâ naḥnu nazzalnadz-dzikra wa innâ lahû laḥâfidhûn.”
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Kamilah yang menjaganya.”

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Lepas Empat Pejabat Terbaik yang Berpindah Tugas di Pemprov Jabar

“Maka di Al-Muhajirin, insyaAllah, Al-Qur’an akan senantiasa terjaga, abadi dalam hati kita,” ujar Syaikhuna.

Setelah tausiyah, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Syaikhuna didampingi oleh Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., untuk para santri.

Santri menyanyikan lagu Sang Kyai yang menggema penuh semangat dan cinta kepada para guru dan ulama.

Dalam sambutannya, Ibu Ketua Yayasan menyampaikan harapan dan kebanggaannya kepada para santri.

“Yang ada di depan Ibu ini bukanlah anak-anak biasa. Tapi anak-anak yang diistimewakan Allah, karena kalian adalah Ahlullah, keluarga Allah, yang dekat dengan Al-Qur’an,” ujar Dr. Hj. Ifa Faizah.

Seluruh santri kemudian dipanggil satu per satu ke atas panggung untuk menerima sertifikat dan medali penghargaan.

Suasana penuh keharuan menyelimuti aula saat menyaksikan anak-anak menerima penghargaan atas kerja keras dalam mempelajari dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an.

Hadir dalam acara ini Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Qur’an Direktorat Pesantren Ditjen Pendis Kementerian Agama RI, Aziz Syafiuddin, S.Sos.I., M.Si, yang turut memberikan apresiasi kepada Yayasan Al-Muhajirin atas dedikasinya dalam membina generasi Qur’ani sejak usia dini.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Om Zein Pantau Langsung: Anak-Anak di Barak Militer Mulai Disiplin dan Semangat Belajar 

Acara ditutup dengan santap tumpeng bersama, menandai syukur bersama atas keberkahan Al-Qur’an yang terus hidup dan mengakar di lingkungan Al-Muhajirin.

“Semoga Al-Qur’an senantiasa ada di hati kita, menjadi cahaya di dunia, dan syafaat di akhirat.” (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *