BeritaKini- Dalam rangka mencetak kader ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang berkualitas dan berwawasan global, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat menggandeng Gurfah Azhariyah menggelar seleksi masuk Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Kegiatan ini berlangsung khidmat di Aula Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Kota Bandung, dan diikuti sebanyak 108 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat, sebagian dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Para peserta, yang berasal dari berbagai sekolah dan madrasah NU, tampak antusias dan tertib mengikuti rangkaian tes tulis serta wawancara yang dilakukan secara langsung oleh Markaz Tathwir Al-Azhar Mesir melalui sistem daring.
Kehadiran mereka mencerminkan semangat baru dalam menjawab kebutuhan NU terhadap ulama yang tidak hanya alim dalam ilmu agama, tetapi juga adaptif terhadap tantangan zaman.
Acara seleksi ini dibuka oleh Rois Syuriah PWNU Jawa Barat, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, yang juga merupakan ulama sepuh dan rujukan utama dalam dunia pesantren dan pendidikan Islam di Jawa Barat.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya regenerasi ulama NU melalui jalur pendidikan internasional, khususnya Universitas Al-Azhar yang dikenal sebagai kiblat keilmuan Islam moderat dan inklusif.
“Al-Azhar dan NU memiliki satu nafas perjuangan, yaitu menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Maka ketika anak-anak kita bisa belajar langsung ke sana, itu bukan hanya investasi untuk masa depan mereka, tapi untuk masa depan umat,” pesan beliau.
Ketua LP Ma’arif NU Jawa Barat, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan penting antara Rois Syuriah PWNU Jawa Barat dengan Prof. Nahla, Wakil Rektor Universitas Al-Azhar, saat kunjungan ke Kairo beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman bahwa Al-Azhar dan NU harus bersinergi lebih kuat dalam mencetak ulama Aswaja yang unggul.
“LP Ma’arif berkomitmen tidak hanya menyelenggarakan seleksi, tetapi juga melakukan pendampingan intensif sebelum para calon mahasiswa berangkat maupun setelah mereka kembali ke tanah air. Kita ingin mereka menjadi kader-kader ulama yang bisa langsung dimanfaatkan di berbagai lembaga NU,” jelas Ifa Faizah.
Kiai Usep Abdul Aziz, Lc, Penasehat Paguyuban Alumni Al Azhar Mesir Jawa Barat, menyampaikan harapan besarnya agar program ini menjadi jalan lahirnya sosok-sosok ulama NU yang tak hanya alim, tapi juga menjadi figur teladan di masyarakat.
“Ulama itu bukan sekadar pandai bicara atau hafal kitab, tapi mereka adalah guru kehidupan yang dibutuhkan di setiap lini masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana yang juga merupakan Pembina Gurfah Azhariyah, H. Yanyan Sopyan Badruzzaman, Lc, menyampaikan fakta menarik bahwa mahasiswa asal Indonesia yang kini belajar di Al-Azhar mencapai sekitar 2.500 orang, dengan mayoritas berasal dari Jawa Barat.
Namun, hingga saat ini belum ada fasilitas resmi berupa Wisma Mahasiswa atau dukungan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat seperti yang telah dilakukan oleh beberapa provinsi lain.
“Kita harap, dengan acara ini menjadi titik masuk bagi Pemprov Jawa Barat untuk lebih memperhatikan kebutuhan para mahasiswa Azhar. Ini investasi strategis. Output-nya jelas untuk penguatan dakwah dan pendidikan Islam di daerah kita,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai instansi strategis seperti Baznas Jawa Barat yang diwakili oleh Kiai Dr. H. Ali Qosim, M.Ag, Biro Kesra Pemprov Jabar oleh Bapak Herman, dan Kanwil Kemenag Jabar melalui Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. H. Usep Saepudin Muhtar, M.Pd. Ketiganya secara terbuka menyambut baik program seleksi ini dan menyatakan kesiapannya untuk mendorong realisasi dukungan lebih lanjut dalam bentuk fasilitas, pembinaan, dan beasiswa.
Acara ditutup dengan taujih dan doa penuh hikmah dari Syaikhuna KH Abun Bunyamin. Dalam pesannya, beliau mengingatkan bahwa generasi saat ini memiliki akses dan dukungan yang jauh lebih mudah dibanding masa lalu. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mencetak ulama-ulama hebat yang bisa melanjutkan estafet keulamaan NU. (*)