Tausiyah Syaikhuna Dr. KH. Abun Bunyamin, MA di Pengajian Civitas Al-Muhajirin Kampus Pusat

Pengajian Civitas Al-Muhajirin Kampus Pusat bersama Syaikhuna Dr. KH. Abun Bunyamin, MA

TokohKita — Aula Syaikh Datul Kahfi (SDK) Kampus Pusat Al-Muhajirin kembali menjadi tempat berkumpulnya para kepala unit, guru, staf, dan pegawai dalam Pengajian Civitas Al-Muhajirin bersama Pimpinan Pondok Pesantren, Syaikhuna Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Dalam tausiyahnya, Syaikhuna menyampaikan makna mendalam dari motto pesantren: “Berpikir Dinamis, Berakhlak Salaf, dan Beraqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah.”

Motto ini bukan sekadar slogan, Ini adalah napas dalam menjalankan pendidikan, dakwah, dan amal ibadah sehari-hari.

Berpikir dinamis, menurut beliau, adalah sikap untuk terus bergerak maju dalam dunia pendidikan. “Kita harus mengikuti dinamika zaman, tanpa meninggalkan akar tradisi. Inilah makna dari al-muhafadhotu ‘ala qodīmis ṣāliḥ wal akhdzu bil jadīdil aṣlaḥ — menjaga yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik,” jelas Syaikhuna.

Baca Juga:  Resmi Dilantik, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah Pimpin DPD LASQI NJ Purwakarta

Berakhlak salaf berarti menjadikan akhlak Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai panutan. Niat yang ikhlas dan perilaku yang lurus harus menjadi dasar seluruh aktivitas kita. Termasuk dalam pendidikan, akhlak menjadi fondasi yang harus dijunjung tinggi.

Syaikhuna menegaskan bahwa aqidah yang dipegang Al-Muhajirin adalah aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah Annahdiyah. Dalam hal iman merujuk kepada Imam Abul Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi. Dalam fiqih, mengikuti Imam Syafi’i, dan dalam akhlak, meneladani Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid Al-Baghdadi.

Beliau menyampaikan bahwa tujuan utama mendirikan Al-Muhajirin bukanlah ketenaran pribadi, tetapi demi:

Izzul Islam – Membesarkan Islam agar semakin dihormati dan dikenal luas melalui prestasi santri di berbagai bidang.

Meraih Keridhoan Allah – Menjadikan Allah sebagai pusat keridhoan dalam segala amal.
Menyelamatkan Umat – Menjaga umat dari pemikiran dan akidah yang menyimpang, serta membimbing mereka dalam ibadah dan akhlak yang lurus.

Baca Juga:  PCINU Amerika Serikat-Kanada dan ITM Al-Muhajirin Purwakarta Jalin Kerja Sama Dosen Tamu Internasional

Dalam penyelamatan umat, Al-Muhajirin fokus pada empat pilar:

Pemikiran: Melawan arus sekularisme, liberalisme, materialisme, dan isme-isme menyimpang lainnya.
Aqidah: Selamat adari aqidah yang tidak benar seperti aliran Mu’tazilah, Qodariyah, Murjiah, Jabariyah, dan Syiah.
Ibadah: Mengikuti tata cara ibadah para imam mazhab, khususnya Mazhab Syafi’i.
Akhlak: Menjunjung akhlak toleran dan adil, tanpa mencerca sahabat Nabi atau tokoh sejarah yang mulia.
Syaikhuna menegaskan lima prinsip utama yang harus menjadi pedoman seluruh civitas Al-Muhajirin:

Niat yang Lurus – Semua amal akan bernilai ibadah bila diniatkan karena Allah.
Kesungguhan – Amal besar menuntut perjuangan sungguh-sungguh.
Sabar – Dalam taat, menjauhi maksiat, menghadapi ujian, dan menerima nikmat.
Semangat – Kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan zaman.
Do’a – Sebagai senjata utama yang harus disertai keyakinan.

Baca Juga:  PCINU Amerika Serikat-Kanada dan ITM Al-Muhajirin Purwakarta Jalin Kerja Sama Dosen Tamu Internasional

Dalam hal kompetensi dasar yang harus dimiliki santri dan guru, Syaikhuna menekankan pentingnya penguasaan tiga bidang utama:

Al-Qur’an: Membaca dengan baik, menghafal surat pendek dan ayat pilihan serta mengamalkannya.
Ibadah: Shalat dengan bacaan benar, terbiasa dzikir dan doa sesuai kebutuhan.
Sholawat: Membiasakan membaca sholawat kepada Rasulullah SAW.
Tahfidzul Qur’an

Penguasaan Bahasa Arab dan Inggris
Kemampuan Membaca Kitab Kuning
Pemahaman Pokok-pokok Ajaran Islam di bidang Tauhid, Ubudiyah, dan Tasawuf. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *